Tuesday, June 1, 2010



















Daku, Dedi, Ukur dan Canggih awal matrikulasi 2004

Prolog : Kisah ini di tulis pada akhir tahun pertama di Ilkom. sebenarnya ini kumpulan dari catatan akhir minggu yang selalu penulis buat setiap akhir minggu sebagai refleksi. versi digital file mulai di buat pada pertengahan semester tujuh. Dan pada kali ini, penulis akan mempersembahkan segala kenang-kenangan ini kepada teman-teman S1 ilmu Komputer terutama teman-teman 04 yang pernah menjadi partner akademis selama kurang lebih 5/6 tahun. Semoga kisah ini dapat menjadi kenangan yang manis ( yah kalo mantap mudah-mudahan dijadiin buku, hue...hue...hue)

========================= %%%%%%%%%%%%%%%===================


"Bang, ni trakyek ke USU ya?"
"Iya dek, pas kali lah dah mau gerak ni, naek cepat"
"betulkan bang, ke USU ni"
"yah tak percaya adek ni, inikan anak USU semua di dalam!"
"Tapi tulisannya kok Simpang Pos"
(#$^%$) Kalo ke Simpang Pos kan juga lewat USU dek!!"
"Oh gtu ya bang" ( sambil malu-malu)

Itulah hari pertama kemarin aku ke Kampus, malu-maluin memang tapi mau gimana lagi daerah USU dan sekitarnya emang masih awam bagiku. Hari itu, hari pertama aku matrikulasi di Kampus. Wah seperti apa matrikulasi itu ya? kalo kata senior-senior SMA yang lulus PMP, matrikulasi itu kuliah ekstra yang diberikan khusus untuk mahasiswa jalur PMP. Konon kabarnya hasil post test setelah masa matrikulasi akan menolong kita pada saat niulai kita anjlok di semester genap ( masih isu, aku juga gak tau benar atau gaknya).

Teringat review bulan-bulan sebelumnya saat mendengar kabar bahagia lulus seleksi mahasiswa PMP di USU. Awalnya pesimis, Soalnya pilihannya Psikologi dan S1 Ilkom yang konon passing gradenya lebih tinggi, jadi gak begitu berharap bisa lulus( jujur : waktu itu milihnya asal milih aja...ahhahahy) . Sehingga akhirnya, mesti membongkar pundi-pundi buat ikut super intensif di Ganesha Operation ( mahal kali....hiksss.... sayang duitnya) dengan harapan lulus di jurusan Sastra Inggris , Biologi atau FKM. dan di kursus inilah takdirku berjumpa dengan anak Kisaran yang rambutnya gak pernah panjang melebihi 5 centi bernama Faisal Azmi yang ternyata setali 3 uang dengan aku nasibnya...Lulus di Ilkom dengan jalur PMP.

Hari pertama matrikulasi aku terlambat 10 menit dan untungnya dosen yang mengajar telat setengah jam dari aku ( hahahhay..... Dosen : Dosa kalau Absen). Seluruh mahasiswa matrikulasi memakai pakaian khas yang disebut pakaian resmi ( hitam putih alias cicak feses....fiuhhh untungnya cuma hari pertama aja ). Untungnya disitu aku bertemu dengan teman sesama SMA ( kebetulan waktu itu kami digabung dengan mahasiswa statistik) yang juga lulus di PMP namanya Sehukur dan tentunya lagi-lagi anak Kisaran itu (^^V piss Sal).

Ada yang unik saat awal matrikulasi ada catatan tersendiri dari diriku , maklumlah udah makan asem garam kena subsidi pemerintah terus dalam dunia pendidikan( secara dari Sd sampe Kuliah di institusi pemerintah terus.... =_="..)
1. Ternyata dari segi infrastruktur kegiatan kuliah gak jauh-jauh dari kegiatan belajar di sekolah, papan tulisnya pakai kapur juga ( ya elah...hari gini bo'...masih pake kapur aja...... spechless juga pas ngeliat pertama kali... nasiblah awak dari SD sampai kuliah gak terbebas dari penyebab TBC) dan disanding sama whiteboard yang lebih cocok disebut blackboard karena saking lamanya gak pernah dibersihin, sisa-sisa bukti akademis itu masih menempel disitu.

2. mungkin udah tabiat alam kali ya, kalau yang namanya anak sekolahan itu pasti bakat seninya memang akan terus mengalir dalam jiwa setiap dari mereka tanpa memandang umur dan sifat pa'alinya. Sejak dari SD sampai SMA, yang namanya meja aatau bangku tuh gak kan pernah hilang dari yang namanya Stipo Grafiti.... kali ini yah aku gak kan lepas dari pemandangan itu lagi.
grafiti anak USU, khususnya di MIPA menunjukkan bahwa terjadi pergeseran jiwa dari sang seniman, umumnya sih ungkapan ekspresi kekesalan terhadap sistem... Misalnya tulisan Proyek USU di bangku-bangku di plesetin jadi Proyek SUSUK ( di tambah K) atau cuka ditambah S jadi proyek SUSU ( maksudnya??) . Ada juga yang menuliskan rumus-rumus Integral parsial dasar dan yang lebih kerennya, baru kali ini aku ngeliat matriks 4 x 4 di tulis dengan detil lengkap dengan hasilnya...(wuihhh). Ada juga yang iseng bikin grafik hiperbolik...( dasar anak MIPA). Namun juga ada yang melow.. seperti puisi-puisi percintaan atau maki-makian terhadap dosen..( dasar!!).
Catatan : sudah seharusnya pemerintah menyediakan kertas buram setiap kali giliran mata kuliah 3 sks .

Gak seperti masa sekolah, kalau yang namanya buku pelajaran tuh gak boleh bercampur aduk satu sama lain. abis tuh mesti rapi jali, disampul pake kertas coklat sama sampul plastik. Kalo lagi kuliah gini, cukup binder aja....( walaupun kadang gak guna juga.... abis dipinjamin ...jadi sering berantakan T_T)

Ada kenangan tersendiri pas pertama kali matrikulasi, yaitu saat terjadi misscomunication mengenai jadwal kuliah, saat itu kami mengalami perubahan jadwal tanpa konfirmasi sehingga membuat kami harus telat 1 jam...( gila...) masuk ke dalam kelas dan kebetulan saat itu matakuliah matematika dasar. Karena overload gara-gara jadwal yang berantakan... akhirnya kami memilih keluar dan sialnya saat itu Pak Sebayang yang jadi dosen saat itu sangat tersinggung dengan kami karena beliau terganggu akibat ulah kami yang mondar-mandir seenaknya... dan dia berkata dengan nada yang yah bisa dikatakan sinis... " Hmm, sebaiknya kalau anda tidak niat untuk belajar saat ini silahkan keluar dari pintu belakang.... kalau ingin ikut silahkan..( tapi wajah nya mengkeret gan...hiyyy!). Akhirnya kami memilih keluar akibat overload ini ( sebenarnya emang kami pengen keluar ..hahahahha). Dan lucunya, kelang 2 tahun kemudian saat aku sudah duduk di tingkat dua, kami buat acara berbuka puasa di rumah Ayu dan olalal...ternyata pak Sebayang itu adalah ayahnya Ayu... fiuhhhh untung dia gak ingat kejadian yang gak sopan itu...hahahahha

No comments:

Post a Comment